MENGENAL LEBIH DEKAT METODE YANBU’A

Setiap pesantren memiliki metode belajar Al-Qur’an yang berbeda-beda, ada yang menggunakan Iqro, Qiro’ati, Tartil, Ummi, An-Nahdliyah, dan Yanbu’a. Pondok Pesantren Darul Ishlah menggunakan Yanbu’a sebagai metode belajar Membaca dan Menghafal Al-Qur’an, tapi apa sih metode Yanbu’a itu??, berikut penjelasannya;

Metode Yanbu’a berasal dari dua kata, yaitu metode dan yanbu’a. Metode itu sendiri memiliki arti suatu Cara yang digunakan untuk mencapai suatu target Tertentu (yaitu tujuan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai makhorijul huruf) dan yanbu’a yang diambil dari sebuah nama pesantren, yaitu pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus Jawa Tengah yang memiliki arti Sumber Al-Qur’an. Metode yanbu’a merupakan salah satu teknik membaca, menulis dan juga menghafal Al-Qur’an yang pembelajarannya menyelaraskan teknik-teknik baca tulis Al-Qur’an yang telah ada. Metode yanbu’a ini memiliki 7 jilid. Materi yang ada pada masing-masing jilid memiliki materi pembelajaran tersendiri yang sudah disesuaikan oleh penyusun agar sesuai dengan kemampuan dari santri atau peserta didik yang mempelajarinya.
Metode Yanbu’a pada mulanya merupakan sebuah cara baca tulis Al-Qur’an yang disusun oleh pengasuh pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Jawa Tengah, di antaranya adalah KH. M. Ulin Nuha Arwani, KH. M. Manshur Maskan, dan KH. M. Ulil Albab Arwani. Salah satu tujuan dari tersusunnya metode ini iyalah untuk menyelaraskan metode baca tulis Al-Qur’an yang telah ada, seperti metode Iqro’, metode Qiro’ati, metode Ummi, metode Baghdady, dan lain-lain. Terbentuknya metode yanbu’a ini adalah berawal dari usulan para alumni Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an dari cabang Kudus dan Jepara Jawa Tengah, agar para alumninya selalu ada hubungan dengan pesantren, disamping itu juga usulan dari masyarakat luas dan dari Lembaga Pendidikan Ma’arif serta Muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara. Mulanya pengasuh tidak menyetujui usulan tersebut, namun pada akhirnya pengasuh pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an menyetujui usulan tersebut. Dalam rangka menjaga dan memelihara keseragaman bacaan, maka dengan tawakal dan memohon pertolongan kepada Allah maka tersusunlah kitab YANBU’A oleh KH. Ulil Albab dan KH. Ulin Nuha (Pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, Kudus). Kitab tersebut meliputi Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al Qur’an.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *